Senin, 04 Januari 2016

Benarkah Celana Cingkrang itu Ajaran Islam? (1)

Pada umumnya orang Islam di Indonesia masih belum memahami konsep atau dasar hukum mengenai larangan menggunakan kain hingga menjulur di bawah mata kaki bagi pria muslim. Akibatnya, seorang muslim yang menggunakan celana “cingkrang” atau celana di atas mata kaki selalu dianggap aneh. Yang lebih parah lagi, celana di atas mata kaki dianggap hal yang memalukan. Lalu bagaimana sebenarnya hukum menggunakan celana atau kain yang panjangnya melebihi mata kaki dalam Islam? Boleh atau tidak? 


Dalam Islam, menjulurkan pakaian hingga melebihi mata kaki disebut dengan istilah “Isbal”. Isbal adalah hal terlarang dalam Islam, hukumnya minimal makruh atau bahkan haram, karena Isbal dalam Syari’at Islam adalah mamnu’ (dilarang). Dalam menyikapi masalah larangan isbal, pendapat, tradisi, atau budaya orang banyak tentu tidak bisa dijadikan pegangan atau standard kebenaran. Seorang muslim harus berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Allah Ta’ala berfirman: 

“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya).” (TQS. Al-Anfaal [8] : 20) 

Atas dasar perintah Allah Ta’ala tersebut, maka semua hal yang dilarang oleh Rasulullah shallallhu ‘alaihi wassallam tidak boleh dilakukan, termasuk isbal. Banyak sekali dalil dari hadits Nabi shallallahu’alaihi wasallam yang mendasari hal ini. Berikut ini akan kita tampilkan beberapa saja, sekitar 50 (lima puluh) hadits, karena sangat banyak hadits shahih (otentik) yang menyebutkan larangan isbal. 

1. HR. Bukhari No.3392 
Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Muqatil, telah mengabarkan kepada kami Abdullah, telah mengabarkan kepada kami Musa bin 'Uqbah, dari Salim bin Abdullah, dari Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang menjulurkan pakaiannya karena kesombongan maka Allah tidak akan melihat kepadanya pada hari qiyamat". Kemudian Abu Bakar berkata; "Sesungguhnya sebelah dari pakaianku terjulur kecuali bila aku memeganginya (mengangkatnya) ". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Sesungguhnya kamu melakukan itu bukan bermaksud sombong". Musa berkata; Aku bertanya kepada Salim; "Apakah Abdullah menyebutkan; "Siapa yang menjulurkan sarungnya? (pakaian bagian bawah). Salim berkata; "Aku tidak pernah mendengar dia berkata kecuali menyebut pakaian". 

2. HR. Bukhari No.5338 
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus, telah menceritakan kepada kami Zuhair, telah menceritakan kepada kami Musa bin 'Uqbah, dari Salim bin Abdullah, dari Ayahnya radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Siapa yang menjulurkan pakaiannya (hingga ke bawah mata kaki) dengan sombong, maka Allah tidak akan melihatnya pada hari Kiamat kelak." Lalu Abu Bakar berkata; "Wahai Rasulullah, sesungguhnya salah satu dari sarungku terkadang turun sendiri, kecuali jika aku selalu menjaganya?" lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Engkau bukan termasuk orang yang melakukan hal itu karena sombong." 

3. HR. Bukhari No.5341 
Dari Adam bin Abu Ilyas, dari Syu'bah bin Al Hajaj, dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi, dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa menjulurkan kain sarungnya hingga di bawah mata kaki, maka tempatnya adalah neraka." 

4. HR. Bukhari No.5342 
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abu Az Zinnad dari Al A’raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Pada hari kiamat kelak, Allah tidak akan melihat orang yang menjulurkan kain sarungnya karena sombong.” 

5. HR. Bukhari No.5345 
Telah menceritakan kepada kami Mathar bin Al Fadl telah menceritakan kepada kami Syababah telah menceritakan kepada kami Syu'bah dia berkata; saya berjumpa Muharib bin Ditsar di atas kudanya, ketika ia datang di tempat untuk memutuskan suatu perkara, lalu aku bertanya tentang suatu hadits, maka dia menceritakan kepadaku, katanya; saya mendengar Abdullah bin Umar radliallahu 'anhuma berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menjulurkan kainnya karena sombong, maka Allah tidak akan melihatnya pada hari Kiamat kelak." Lalu tanyaku kepada Muharib; "Apakah beliau menyebutkan kain sarung?" dia menjawab; "Beliau tidak mengkhususkan kain sarung ataukah jubah." Hadits ini juga diperkuat oleh riwayat Jabalah bin Suhaim dan Zaid bin Aslam serta Zaid bin Abdullah dari Ibnu Umar, dari Nabi Shallallahu 'alaihi. Al Laits mengatakan; dari Nafi' dari Ibnu Umar seperti itu. Dan diperkuat pula oleh riwayat Musa bin 'Uqbah, Umar bin Muhammad, dan Qudamah bin Musa, dari Salim, dari Ibnu Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yaitu dengan redaksi: "Barangsiapa menjulurkan pakainnya...." 

6. HR. Bukhari No.5602 
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Musa bin 'Uqbah dari Salim dari Ayahnya bahwa ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan tentang kain sarung sebagaimana yang beliau sebutkan, Abu Bakr berkata; "Wahai Rasulullah, salah satu dari kain sarungku yang sebelah selalu terjatuh, " beliau bersabda: "Sesungguhnya kamu tidak termasuk dari mereka (yang menjulurkan kain sarung sampai di bawah mata kaki). 

7. HR. Muslim No.154 
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Muhammad bin al-Mutsanna serta Ibnu Basysyar mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Ali bin Mudrik dari Abu Zur'ah dari Kharasyah bin al-Hurr dari Abu Dzar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tiga golongan manusia yang Allah tidak akan mengajak mereka bicara pada hari kiamat, tidak melihat mereka, tidak mensucikan dosanya dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih." Abu Dzar berkata lagi, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membacanya tiga kali. Abu Dzar berkata, "Mereka gagal dan rugi, siapakah mereka wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Orang yang melakukan isbal (memanjangkan pakaian), orang yang suka memberi dengan menyebut-nyebutkannya (karena riya'), dan orang yang membuat laku barang dagangan dengan sumpah palsu." 

8. HR. Muslim No.3888 
Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah bin Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Umar bin Muhammad dari Bapaknya dan Salim bin 'Abdullah dan Nafi' dari 'Abdullah bin 'Umar; bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya termasuk orang yang sombong orang yang memanjangkan pakaiannya, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat nanti. Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah; Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin Mushir dari Asy Syaibani; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah keduanya dari Muharib bin Ditsar dan Jabalah bin Suhaim dari Ibnu 'Umar, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan hadits yang serupa. 

9. HR. Muslim No.3890 
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada kami Syu'bah ia berkata; Aku mendengar Muslim bin Yannaq bercerita dari Ibnu 'Umar bahwa ia melihat seorang laki-laki yang memanjangkan kainnya, lalu Ibnu Umar bertanya kepadanya; siapakah anda?, lalu dia menyebutkan nasabnya, dan ternyata dia adalah dari bani Laits. Setelah itu Ibnu Umar berkata; 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan kedua telinga ini, beliau bersabda: "Barangsiapa yang memanjangkan kainnya karena sombong, Allah tidak akan melihat kepadanya pada hari kiamat kelak." Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair; Telah menceritakan kepada kami bapakku; Telah menceritakan kepada kami 'Abdul Malik yaitu Ibnu Abu Sulaiman; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz; Telah menceritakan kepada kami bapakku; Telah menceritakan kepada kami Abu Yunus; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Khalaf; Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Bukair; Telah menceritakan kepadaku Ibrahim yaitu Ibnu Nafi', -seluruhnya- dari Muslim bin Yannaq dari Ibnu 'Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa. Hanya saja pada Hadits Abu Yunus dari Muslim dari Abu Al Hasan, di dalam semua riwayat mereka menyebutkan, 'Barang siapa memanjangkan kainnya, ' mereka tidak mengatakan 'memanjangkan bajunya.' 

10. HR. Muslim No.3891 
Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Hatim dan Harun bin 'Abdullah serta Ibnu Abu Khalaf -lafazh mereka bermacam-macam-. Telah menceritakan kepada kami Rauh bin 'Ubadah; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij ia berkata; aku telah mendengar Muhammad bin 'Abbad bin Ja'far berkata; 'Aku menyuruh Muslim bin Yasar -budak- Nafi bin Abdul Harits untuk bertanya kepada Ibnu Umar. Muhammad bin Abbad berkata; (waktu itu aku sedang duduk di antara mereka berdua). Muslim bin Yasar bertanya; 'Apakah anda mendengar sesuatu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai orang yang memanjangkan kainnya karena sombong? Ibnu Umar menjawab; Aku mendengar beliau bersabda: 'Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat kelak.' 

11. HR. Muslim No.3892 
Telah menceritakan kepadaku Abu Ath Thahir; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Umar bin Muhammad dari 'Abdullah bin Waqid dari Ibnu 'Umar ia berkata; "Aku pernah melewati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sementara kain (pakaian) saya terjurai sampai ke tanah." Maka beliau berkata; 'Hai Abdullah, naikkan kainmu! ' lalu akupun langsung menaikkan kainku. Setelah itu Rasulullah berkata; 'Naikkan lagi.' Maka akupun menaikan lagi. Dan setelah itu aku selalu memperhatikan kainku. Sementara itu ada beberapa orang yang bertanya; 'Sampai di mana batasnya? ' Ibnu Umar menjawab; 'Sampai pertengahan kedua betis.' 

Bersambung...




Artikel Terkait Fiqih

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...