Minggu, 27 Desember 2015

Maulid Nabi dan Natal

Gara-gara gambar di sebelah ini sudah menyebar luas di medsos, saya jadi merasa terpanggil untuk menjelaskan al-haq (kebenaran). Gambar ini mungkin adalah upaya penyesatan yang dilakukan oleh orang-orang tertentu yang ingin merusak akidah umat Islam dengan memanfaatkan momen Natal dan Maulid Nabi yang berdekatan. Halus sekali memang cara mereka menyesatkan umat. Tapi sudahlah, kita ga usah membahas siapa dan dimana oknum tersebut, yang bakal kita bicarakan hanya penyimpangan pemikirannya saja supaya kita ga terjebak dengan pemikiran sesat seperti gambar di samping. Emang apa yang salah dari gambar di samping? Yuk kita ulas. 

Senin, 14 Desember 2015

Makna Alif Lam Mim (2 - Habis)

Pada tulisan yang lalu kita sudah membahas pendapat para ulama ahli tafsir tentang tafsir atau makna huruf Alif Lam Mim yang terdapat dalam beberapa surat di Al-Qur’an. Sekarang, kita akan mencoba menggunakan kaidah utama dan pertama dalam menafsirkan Al-Qur’an sebagaimana yang telah dijelaskan Ibnu Katsir, yakni menafsirkan ayat Al-Qur’an dengan ayat Al-Qur’an. Menurut as-Suyuthi, pendapat yang tepat adalah bahwa Alif Lam Mim termasuk ayat mutasyabih (samar) yang mengandung rahasia Allah yang maknanya hanya diketahui oleh-Nya. (Rujukan: Jalaludin as-Suyuthi, al-Itqan fi Ulum al-Qur’an, Mesir: al-Hai’ah al-Mishriyyah al-‘Ammah li al-Kitab, 1974, juz 1, hal. 190). 

Kamis, 10 Desember 2015

Makna Alif Lam Mim (1)

Alif, Lam, dan Mim adalah tiga huruf arab yang menjadi bunyi ayat pertama dalam surah Al-Baqarah, Ali Imran, Al-Ankabut, Ar-Rum, Luqman, dan As-Sajdah. Apa makna ketiga huruf tersebut? Mengapa Allah Ta’ala menempatkan huruf-huruf “Alif Lam Mim” pada ayat pertama? Mengapa tidak ditempatkan di pertengahan atau sebagai ayat terakhir? Apa hikmah adanya huruf-huruf tersebut dalam Al-Qur’an? 

Senin, 07 Desember 2015

Pembatal Keislaman (3 - Habis)

10 pembatal keislaman telah kita ketahui pada tulisan sebelumnya. Jangan sampai keislaman kita batal hanya karena hal-hal sepele. Jangan sampai pula kita melanjutkan tradisi atau budaya tertentu yang sebenarnya bisa membatalkan keislaman kita. Setelah kita mengetahui tentang pembatal keislaman apakah kemudian kita boleh mengkafirkan orang lain secara secara sembarangan? Ada baiknya kita simak pendapat seorang ulama berikut ini, 

Kamis, 03 Desember 2015

Pembatal Keislaman (2)

Pada tulisan yang lalu kita telah membahas pembatal keislaman ke-1 s.d. 5, kali ini kita akan lanjutkan dengan pembatal keislaman yang ke-6 hingga ke-10.  

6. Menghina Islam 
Orang yang menghina Allah dan Rasul-Nya, Al-Qur-an, agama Islam, Malaikat, atau menghina salah satu syi’ar Islam seperti shalat, zakat, puasa, haji, masjid, adzan, jenggot, atau sunnah-sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lainnya, dan syi’ar-syi’ar agama Allah pada tempat-tempat yang disucikan dalam keyakinan Islam serta terdapat keberkahan padanya, maka orang itu telah kafir.