Suatu ketika saya bersama istri sedang berada di atas
kapal laut menuju Bali. Ikut dalam rombongan keluarga saya Ibu dan Tante. Ketika tiba saatnya sholat Dhuhur, saya dan istri berjalan menuju musholla lalu
berwudhu. Setelah selesai berwudhu, Tante melihat kami bergandengan tangan.
Tante pun heran luar biasa, karena dalam pemikirannya, bersentuhan suami dengan
istri menjadi salah satu hal pembatal wudhu. Benarkah jika suami bersentuhan
dengan istri maka wudhunya menjadi batal dan harus mengulang berwudhu kembali?
Senin, 09 Desember 2013
Rabu, 04 Desember 2013
Agama Islam yang Paling Benar, Ini Buktinya!
Waktu
saya masih sekolah dulu, selalu didoktrin bahwa semua agama benar karena semua
agama mengajarkan kebaikan. Itu pemikiran dulu, wajar saja demikian karena saya
bersekolah di lembaga pendidikan sekuler, institusi yang memisahkan agama dari
pendidikan, sejak Taman Kanak-kanak (TK) hingga kuliah di perguruan tinggi. Tak
satu pun sekolah yang saya masuki mau mengajarkan Islam secara kaffah. Tapi tak mengapa, dengan begitu
saya jadi bisa memahami mana yang benar dan mana yang salah, mana yang lurus
dan mana yang menyimpang, mana yang betul dan mana yang sesat. Sebagai umat
Islam, tentu kita harus kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah untuk mengetahui
apakah betul semua agama itu baik dan benar.
Senin, 07 Oktober 2013
Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa (3)
Sejak zaman Soekarno berkuasa hingga sekarang, masyarakat Indonesia meyakini bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukanlah negara agama, yaitu negara yang didirikan atas landasan agama tertentu,
melainkan sebagai negara yang didirikan atas landasan Pancasila atau negara
Pancasila. Padahal, di dalam konstitusi Indonesia, tidak pernah ada kata "Pancasila" yang disebutkan baik pada pembukaan maupun batang tubuh UUD 1945. Tetapi justru sebaliknya, kalimat-kalimat dalam konstitusi Indonesia malah menyatakan bahwa Indonesia harus berdasarkan atas ketauhidan.
Kamis, 03 Oktober 2013
Makna sila Ketuhanan Yang Maha Esa (2)
Sejak dahulu
hingga sekarang, sila pertama Pancasila selalu dimaknai sebagai toleransi,
saling hormat-menghormati, dan rukun antar umat beragama. Akibatnya, umat Islam
enggan untuk mengajak umat beragama lain untuk masuk ke dalam Islam. Umat Islam
malu untuk mendakwahkan bahwa Islam lebih baik daripada Pancasila. Kita memang
perlu toleransi, saling menghormati, dan hidup rukun, tetapi jangan sampai
toleransi itu juga diartikan sebagai toleransi akidah/ideologi. Umat Islam
akidah/ideologinya ya tetap Islam, bukan yang lain. Saling menghormati bukan
berarti melindungi akidah sesat, hidup
rukun bukan berarti meninggalkan dakwah Islam.
Selasa, 01 Oktober 2013
Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa (1)
Pada 1 Oktober ini berbagai instansi
pemerintahan serentak menggelar upacara memperingati hari kesaktian Pancasila.
Pancasila yang sejak 1965 di”saktikan” oleh Soeharto sampai saat ini pun masih
disakralkan oleh banyak pihak sebagai ideologi yang paling tepat, paling cocok,
dan paling pas buat bangsa Indonesia. Karena kesaktiannya itulah banyak juga
orang yang kemudian meyakini—karena dipaksa meyakini—bahwa Pancasila adalah
harga mati bagi NKRI. Kali ini kita akan mengupas tuntas mengenai
makna sebenarnya dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Melalui pembahasan
ini semoga akan terwujud generasi-generasi penerus bangsa Indonesia
yang menjunjung tinggi nilai-nilai tauhid.
Senin, 02 September 2013
Islam sebagai Ideologi
Di antara para pemikir terkemuka Islam, ideologi Islam didefinisikan dengan banyak makna. Ada yang berpendapat bahwa ideologi Islam adalah sistem pemikiran yang berdasar pada akidah agama Islam. Islam dilahirkan dari proses berpikir yang menghasilkan keyakinan yang teguh terhadap keberadaan (wujud) Allah sebagai Sang Maha Pencipta dan Pengatur kehidupan, alam semesta dan seluruh isinya, termasuk manusia. Dari keyakinan ini tumbuhlah kepercayaan akan adanya rasul dari golongan manusia, yang menuntun dan mengajarkan manusia untuk mentaati penciptanya, dan keyakinan akan adanya hari perjumpaan dengan Allah SWT.
Senin, 26 Agustus 2013
Agama Dijadikan Ideologi?
“Islam itu kan cuma agama, Islam bukan ideologi. Islam itu kan cuma buat ngatur orang beribadah, jadi negara ga perlu diatur pake Islam. Indonesia kan ideologinya pancasila, kalo mau negara berdasarkan Islam ke Arab aja sono. Aceh noh liat, so gaya pake syariat islam, tetep aja ga beres..”
Pernah mendengar kalimat-kalimat tersebut di atas terlontar dari mulut orang banyak? Atau malah sering mendengar kalimat-kalimat seperti itu?
Jumat, 02 Agustus 2013
Pesan untuk Para Da'i Indonesia
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Jazakumullah, al ‘ulama al ahibbaa’ fillah..
Arifin mohon maaf lahir batin.
Ikhwah fillah,
Persoalan terbesar bagi umat Islam saat ini yang mengalami kekalahan di semua lini, politik, ekonomi, sosial, budaya, militer, bahkan semua aspek kehidupan karena umat Islam telah meninggalkan Islam, meninggalkan Al-Qur’an dan Sunnah, dan sampai puncaknya adalah krisis ukhuwah. Bukan hanya bagi umat Islam, bahkan bagi ulamanya sendiri.
Ikhwah fillah
Kenapa kita tidak punya haibah? prestise di dunia, di negeri sendiri? Pada lingkungan kita sendiri kita tidak punya haibah, karena kita tidak punya al-quwwah, kekuatan. Kenapa tidak punya al-quwwah?
Senin, 29 Juli 2013
Quiz dalam Kubur
Bismillah
Para pembaca yang bijaksana, siapa
pun anda, tua/muda, pria/wanita, miskin/kaya;
apa pun profesi anda, guru, dokter, petani, pegawai negeri, polisi,
tentara, pengusaha; besok, lusa, bulan depan, tahun depan, atau satu abad lagi,
anda pasti akan mati. Kematian adalah hal yang pasti menghampiri anda, meskipun
entah kapan saatnya. Bayangkan saat anda di dalam kubur, anda akan berhadapan
dengan malaikat yang akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk anda. “Siapa Tuhanmu?”,
tanya malaikat. Anda mungkin akan menjawab “Allah SWT Tuhanku”. Lalu malaikat
bertanya lagi, “Siapa nabimu?”. Anda juga bisa menjawab, “Muhammad SAW nabiku”.
Tetapi mampukah Anda menjawab pertanyaan berikutnya, “Apa ideologimu?”…
Kamis, 25 Juli 2013
Islam agama Rahmatan Lil ‘Alamin (3)
Artikel ini adalah bagian terakhir dari tema "Islam Agama Rahmatan Lil 'Alamin". Pada tulisan yang lalu kita telah membahas makna Rahmatan Lil 'Alamin dari sudut pandang para ahli tafsir, kali ini akan kita simpulkan bagaimana pemahaman yang benar mengenai makna Rahmatan Lil 'Alamin. Berdasarkan penafsiran para ulama ahli tafsir yang terpercaya, maka makna yang benar adalah:
Selasa, 23 Juli 2013
Islam agama Rahmatan Lil ‘Alamin (2)
Kali ini kita akan membahas empat kesalahan penafsiran kalimat "Islam Rahmatan Lil 'Alamin". Keempat pemahaman ini adalah yang paling sering kita temui di masyarakat pada umumnya. Hal ini terjadi karena sistem pendidikan di masa lalu yang menanamkan pemahaman yang salah melalui mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) atau Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Publik biasanya hanya bermodal pemahaman bahasa dan logika yang dangkal dalam memahami kalimat Islam adalah agama Rahmatan Lil 'Alamin, bahkan beberapa kalangan berupaya memaksakan makna ayat agar sesuai dengan hawa nafsu mereka. Berikut kita bahas satu per satu kesalahan pemahaman makna tersebut.
Minggu, 21 Juli 2013
Islam agama Rahmatan Lil ‘Alamin (1)
Benar bahwa Islam adalah
agama yang rahmatan lil ‘alamin. Namun, banyak orang yang salah
kaprah dalam memahami kalimat ini. Sehingga menimbulkan banyak kesalahan dalam
praktik beragama bahkan dalam hal yang sangat fundamental, yaitu dalam masalah
aqidah. Setidaknya ada empat kesalahan pemahaman dalam menafsirkan kalimat “rahmat
bagi seluruh alam” yang pada umumnya kita temui di masyarakat. Sebelum membahas
keempat kesalahan tersebut, terlebih dahulu kita bahas pendapat para ahli
tafsir. Bagaimana penjelasan para ahli tafsir? Mari lanjutkan membaca.
Jumat, 19 Juli 2013
Hukum Menegakkan Syariah Islam di Indonesia (3)
Jangan tanya, kenapa segitu banyak SDIT yang telah kita bangun, malah tidak
mengajarkan bahasa Arab? Padahal syarat mutlak seseorang bisa mempelajari dan
memahami syariah Islam justru ada pada bahasa Arab. Mengingat bahwa Al-Quran
itu turun dalam bahasa Arab. Dan mengingat pula bahwa Rasulullah SAW tidak
pernah berkata-kata kecuali dalam bahasa Arab. Sangat tidak masuk akal kalau
hari ini kita teriak-teriak mau menegakkan syariah Islam, tapi kita tidak
pernah peduli ketika anak-anak kita tumbuh tanpa bisa berbahasa Arab. Sungguh
keterlaluan dan sangat tidak logis.
Rabu, 17 Juli 2013
Hukum Menegakkan Syariah Islam di Indonesia (2)
Ada satu hal yang saat ini perlu kita pikirkan bersama, terutama bagi para
'pendekar dan penegak syariah Islam'. Seandainya -ini cuma seandainya saja-
seandainya, tiba-tiba para penguasa sekuler itu terguling atau entah dapat
hidayah lewat mana, tiba-tiba mereka bilang, "Yah sudah, sekarang kami
sudah tobat, ayo kita gunakan hukum Islam", lalu apakah masalah sudah
selesai? Apakah proses penegakan syariah Islam sesederhana itu? Apakah hanya
dengan melengserkan para penguasa sekuler dan kemudian diganti jadi negara
Islam, atau apa lah istilahnya, masalah sudah selesai?
Minggu, 14 Juli 2013
Hukum Menegakkan Syariah Islam di Indonesia (1)
Pagi ini saya baru saja membaca sebuah tulisan yang menurut saya bagus soal
penegakkan Syariah Islam. Ustadz Ahmad
Sarwat, Lc yang memberikan penjelasan. Awalnya ada pertanyaan dari R.
Abdurrohman di Kabupaten Sragen, Surakarta, Jawa Tengah tentang penegakkan
syariah Islam, apakah wajib hukumnya bagi kaum muslimin untuk menegakkan Syariah Islam atau Sunnah. Ustadz Ahmad Sarwat lalu memberikan jawaban yang lugas dan
logis. Karena pembahasannya cukup panjang, maka tema "Hukum Menegakkan Syariah Islam di Indonesia" akan saya bagi menjadi tiga bagian. Ini adalah bagian pertamanya. Wajibkah menegakkan Syariat Islam di Indonesia? Yuk simak
penjelasannya..
Senin, 08 Juli 2013
Debat Soekarno vs Ahmad Hassan
Soekarno
dan Ahmad Hassan adalah dua tokoh dengan ideologi yang bertolak belakang.
Soekarno yang menjadi proklamator kemerdekaan Indonesia dan presiden pertama
Republik Indonesia adalah pendukung nasionalisme, sementara Ahmad Hassan yang
menjadi tokoh organisasi Persatuan Islam (Persis) adalah seorang pejuang
penegakkan syariat Islam sejati. Debat kedua tokoh tersebut diabadikan dalam
buku bertajuk “Islam dan Kebangsaan”. Berikut ini adalah petikan debat mereka
yang sudah saya terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia terkini agar para pembaca
dapat lebih mudah memahami maksud pemikiran kedua tokoh tersebut.
Sabtu, 06 Juli 2013
Pengkhianatan Kaum Sekuler di Mesir
Presiden Muhammad Mursi adalah presiden Mesir yang terpilih secara
demokratis melalui pemilihan umum yang sah. Mursi merupakan pemimpin yang
dikehendaki oleh mayoritas rakyat Mesir. Cita-cita Mursi bersama para
pendukungnya untuk menegakkan Syariat Islam di Mesir melalui perbaikan
konstitusi tentu membuat orang-orang sekuler dan anti Islam sangat memusuhi
Mursi. Permusuhan yang dideklarasikan secara nyata tersebut dapat dilihat dari skenario
yang dijalankan kelompok anti Mursi. Mereka secara sistematis mengadakan
berbagai demonstrasi serta mengerahkan massa dalam jumlah besar menggelar aksi
unjuk rasa menentang Mursi dan pemerintahan yang sah. Sementara itu, kelompok
lainnya bergerak menciptakan suasana keruh dan mencekam.
Langganan:
Postingan (Atom)