Kamis, 05 November 2015

Injil Kini: Alkitab yang Tak Suci Lagi (8 - Habis)

KEJADIAN 8:21 vs 1 SAMUEL 6:19 & MARKUS 5:12-13 

Dalam Kejadian 8:21 tertulis, 

“Ketika Tuhan mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah Tuhan dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekali pun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan." 

Coba perhatikan baik-baik kalimat dalam ayat tersebut, Tuhan berjanji tidak akan membinasakan segala sesuatu yang hidup. TETAPI dalam 1 Samuel 6:19 tertulis, 

"Dan Ia membunuh beberapa orang Bet-Semes, karena mereka melihat ke dalam tabut Tuhan; Ia membunuh tujuh puluh orang dari rakyat itu. Rakyat itu berkabung, karena Tuhan telah menghajar mereka dengan dahsyatnya." 

Kemudian lihat juga Markus 5:12-13, di sana tertulis, 

“Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya." 

Masa’ Tuhan ingkar janji? Di satu ayat Tuhan bilang tak mau membinasakan makhluk hidup, tapi di ayat yang lain Tuhan membunuh 70 orang, dan di ayat yang lain lagi Tuhan membunuh 2.000 babi. Yang lebih aneh lagi, Injil Kristen menggambarkan Tuhan itu seperti manusia. Lihatlah kalimat-kalimat yang tertulis tentang Tuhan di Kejadian 8:21: 

“Tuhan mencium” --> emangnya manusia yang punya hidung buat mencium? 
“Tuhan berfirman dalam hati” --> emangnya manusia yang bergumam dalam hati? 
“Tuhan mengutuk bumi” --> emangnya manusia yang emosional suka maen kutuk sembarangan? 
“Tuhan membinasakan yang hidup” --> emangnya teroris? 
“Tuhan membunuh 70 orang rakyat” --> emangnya psikopat? 
“Tuhan menghajar” --> emangnya preman? 


2 TAWARIKH 36:9 vs 2 RAJA-RAJA 24:8 

Dalam 2 Tawarikh 36:9 versi TL (1954) tertulis, 

“Adapun umur Yehoyakhin pada masa ia naik raja itu delapan belas tahun, maka kerajaanlah ia di Yeruzalem tiga bulan dan sepuluh hari lamanya, maka diperbuatnya barang yang jahat kepada pemandangan Tuhan.” 

Ayat yang sama dengan versi berbeda, 2 Tawarikh 36:9 versi MILT (2008) tertulis, 

“Yoyakhin berumur delapan tahun ketika dia mulai menjadi raja, dan dia memerintah selama tiga bulan sepuluh hari di Yerusalem; dan dia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.”

Coba perhatikan, di satu ayat yang sama dengan versi berbeda, ada perbedaan nama dan usia. Injil tahun 1954 menyebut nama Yehoyakhin, kemudian tahun 2008 nama itu berubah menjadi Yoyakhin. Injil tahun 1954 menyebut usianya 18 tahun, tetapi Injil tahun 2008 menyebut usianya 8 tahun. Sepertinya perubahan itu untuk menyesuaikan agar sama dengan 2 Raja-raja 24:8, yang tertulis di sana, 

"Yoyakhin berumur delapan belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga bulan lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Nehusta binti Elnatan, dari Yerusalem." 


Pembahasan ayat-ayat berikutnya terkait dengan pribadi Paulus. 

ROMA 2:13 vs GALATIA 2:16 

Dalam Roma 2:13 tertulis, 

“Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.” 

Maksudnya, ketika menulis surat kepada orang-orang Roma, Paulus berkata bahwa orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan. TETAPI sebaliknya, ketika menulis surat kepada orang-orang Galatia, dalam Galatia 2:16, Paulus mengatakan, 

"...tidak seorang pun dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat". 

Dari dua ayat tersebut, jelaslah sifat asli Paulus, tukang tipu, pendusta. 

LUKAS 2:21 vs GALATIA 5:2-6 

Dalam Lukas 2:21 tertulis, 

“Dan ketika genap delapan hari dan ia harus disunatkan, ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum ia dikandung ibunya.” 

Jelas di sana disebutkan bahwa Yesus disunat dan Yesus mengajarkan kepada pengikutnya bahwa sunat itu wajib bagi-laki-laki. Itulah hukum yang diajarkan Musa kepada bangsa Israel dan dipertahankan juga oleh Yesus. Namun, hukum sunat dikhianati oleh Paulus, dalam Galatia 5:2-6, Paulus berkata, 

"Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat, kamu hidup di luar kasih karunia. Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan. Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih". 

Luar biasa kejinya Paulus, merusak hukum Taurat dan hukum yang diajarkan Yesus. 


Markus 12:28-29 vs GALATIA 5:14 

Dalam Markus 12:28-29 tertulis, 

“Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?". Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.” 

Ayat tersebut menceritakan kisah para ahli kitab Taurat yang bertemu dengan Yesus kemudian menanyakan kepada Yesus apa sih inti ajaran Nabi Musa a.s. dalam kitab Taurat. Kemudian Yesus menjawab bahwa inti ajaran Taurat, inti ajaran Nabi Musa a.s., adalah Tauhid, yakni meng-esa-kan Allah. TETAPI dalam Galatia 5:14, Paulus berkata, 

"Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri". 

Sangat jelas di sana Paulus telah menyelewengkan ajaran Nabi Musa a.s. dan ajaran Nabi Isa a.s. Kedua nabi tersebut mengajarkan bahwa inti ajaran agama adalah tauhid, tetapi Paulus berdusta dengan mengatakan bahwa inti hukum Taurat adalah akhlak baik kepada sesama manusia. Dengan demikian, makin jelaslah sudah sifat asli Paulus, pembohong. Yang lebih lucu lagi, coba lihat IBRANI 7:3, di situ Paulus berkata, 

“Ia (Melkisedek) tidak berbapak, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya". 

Nah, di situ jelas terlihat Paulus menciptakan Tuhan baru bernama Melkisedek. Ciri-ciri Melkisedek yang dikarang Paulus adalah: 

- Tidak memiliki ayah dan ibu 
- Tidak bersilsilah 
- Harinya tidak berawal 
- Hidupnya kekal tidak berkesudahan 
- Sama dengan Anak Allah 
- Menjadi imam sampai selama-lamanya 

Tapi anehnya, si Melkisedek buatan Paulus ini tidak pernah diakui sebagai Tuhan dan disembah oleh umat Kristen sebagaimana mereka menyembah Yesus. 


Akhir kata.. 

Injil Kristen ditulis oleh para penulisnya berdasarkan berita atau kabar yang mereka dengar, bahkan sebagian isinya adalah gagasan-gagasan penulisnya sendiri setelah membaca Septuaginta Perjanjian Lama berbahasa Yunani, sama sekali bukan atas wahyu dari Tuhan, sehingga tidak mengherankan jika antara Injil yang satu dengan yang lain terjadi perbedaan redaksi dan terdapat banyak pertentangan prinsip yang sangat tajam. Para penulis Perjanjian Baru sangat mungkin adalah orang-orang Romawi dan Yunani yang nyata-nyata sama sekali tidak menyaksikan kehidupan Yesus. 

Inti dari tulisan yang puanjang mengenai kontradiktif-nya ayat-ayat dalam Injil ini adalah harapan, ajakan, semoga makin banyak umat manusia yang menyadari bahwa Injil yang sekarang (bukan Injil asli zaman Nabi Isa a.s) sangat mustahil dijadikan standard kebenaran, karena sudah dioabrik-abrik isinya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Jangankan puluhan ayat yang kontradiktif, dua saja ayat yang saling bertentangan isinya, sudah meruntuhkan argumen bahwa Injil adalah kitab suci. 

Umat Kristen tak perlu egois menolak kebenaran. Injil Kristen tidak suci adalah fakta yang tak dapat dipungkiri. Para pendeta sudah menyesatkan anda adalah suatu keniscayaan. Jadi mulai sekarang, berhentilah percaya pada para pendeta karena mereka hanya manusia biasa yang sangat mungkin berkata tidak benar, berhentilah percaya pada Alkitab Kristen karena sudah terbukti banyak salahnya. Percayalah hanya pada Al-Qur’an saja satu-satunya kitab suci yang masih asli, murni berasal dari Allah Ta’ala, dan hadits-hadits shahih Rasulullah SAW sebagai standard kebenaran yang nyata. Ini bukan paksaan, tetapi ajakan saja, kalau mau percaya silahkan, kalau tidak mau percaya adalah hak anda sepenuhnya.






Artikel Terkait Injil

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...