Kamis, 06 Februari 2014

Orang Nasrani adalah Orang Kafir

Para penganut agama Kristen atau Katholik tidak perlu marah atau emosi jika dibilang kafir. Kafirnya orang nasrani (katholik atau kristen) sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, karena secara tegas Allah SWT telah menetapkannya di dalam kitab suci Al-Quran. Karena kafirnya orang nasrani telah ditegaskan oleh Sang Maha Pencipta, maka tidak ada opini lain kecuali memang mereka benar-benar kafir. Apa alasannya sehingga orang nasrani tetap dicap sebagai orang kafir meskipun telah berbuat baik kepada sesama manusia?

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, ‘Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam.’ Katakanlah (Muhammad), ‘Maka siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?’ Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Maidah [5]: 17)

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, ‘Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam’, padahal Al Masih berkata, ‘Hai Bani Israil, sembahlah Allah Allah SWT ku dan Allah SWT mu.’ Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (QS. Al-Maidah [5]: 72)

Nabi Isa A.S. sendiri tidak pernah mengajarkan siapa pun untuk menjadikan dirinya sebagai Allah SWT. Hal itu telah dijelaskan di dalam Al-Quran Al-Kariem.

“Dan ketika Allah berfirman, ‘Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia, ‘Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Allah SWT selain Allah?’ ‘Isa menjawab, ‘Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib.” (QS Al-Maidah [5]: 116)

Kafirnya nasrani bukan saja karena mereka mengatakan bahwa Nabi Isa adalah Allah SWT, melainkan mereka sudah keterlaluan ketika mengadopsi konsep trinitas dari agama paganis Eropa ke dalam agama tauhid yang dibawa oleh Nabi Isa AS. Padahal 2.000-an tahun yang lalu ketika nabi Isa AS mengajarkan agama yang dibawanya, sama sekali tidak dikenal konsep trinitas. Sebab agama yang dibawa beliau adalah agama tauhid yang memastikan bahwa tidak ada Tuhan kecuali hanya Allah SWT saja. Allah SWT tidak beranak dan tidak diperanak. Namun, para pendeta dan pemuka agama telah merusak kesucian agama nabi Isa AS dengan memasukkan paham keberhalaan Eropa kuno. Maka wajarlah bila di dalam Al-Quran Al-Kariem Allah SWT memvonis pengikut agama Kristen yang rusak sebagai orang-orang kafir.

“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, ‘Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga’, padahal sekali-kali tidak ada Allah SWT selain dari Allah SWT Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” (QS. Al-Maidah [5]: 73)


Bagaimana dengan orang-orang kafir yang berakhlak mulia?

Banyak orang kafir yang berakhlak baik, seperti jujur, tidak korupsi, tidak berzina, berbuat baik dengan tetangga, senang menyantuni fakir miskin dan anak yatim, serta perbuatan baik lainnya. Namun, akhlak baik itu tidak cukup untuk menghapuskan status dia dari kategori orang kafir jika mereka tetap ingkar kepada Allah SWT atau ingkar kepada rasul-rasul-Nya termasuk Nabi Muhammad SAW dan ajarannya. Meskipun orang-orang kafir itu berakhlak mulia selama hidupnya, mereka tetap akan masuk neraka karena kekafirannya.

“Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka agamanya tidak akan diterima Allah SWT, dan di akhirat dia termasuk orang yang merugi.” (QS. Ali Imran [3]: 85)

“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-A'raaf [7]: 36)

“Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir.” (QS. Faathir [35]: 36)

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An-Nisa’ [4]: 48)

“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”. (QS. An-Nisaa’ [4]: 116).

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka pasti Allah akan mengharamkan baginya surga dan tempat kembalinya ialah neraka, tiadalah ada bagi orang-orang yang dholim itu seorang penolong pun”. (QS. Al-Maidah [5]: 72 ).

“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am [6]: 88)

“Jika kamu mempersekutukan Allah, niscaya akan terhapuslah amalanmu.” (QS. Az-Zumar [39]: 65)

“Dan ingatlah ketika Luqman berkata pada anaknya saat ia memberi pelajaran padanya, ‘Wahai anakku, janganlah kamu menyekutukan Allah, sesungguhnya menyekutukan-Nya adalah kezhaliman yang besar’.” (QS. Luqman [31]: 13)

“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk.” (QS. Al-Bayyinah [98]: 6)



Artikel Terkait Ideologi

12 komentar:

  1. Izinkan saya bertanya dari kutipan anda diatas.
    1) siapakah yang berkata diayat alquran itu? Allah atau muhammad sendiri?
    2) jika benar muhammad adalah nabi dan rasul allah sudikah anda sebutkan dimana ada nubuatnya
    3) darimanakah aquran tahu bahwa Isa almasih tidak disalib,tidak mati dan bukan Tuhan padahal injil ada jauh sebelum alquran ada kira-kira 600 tahun jaraknya.
    4) mengapa hanya muhammad saja yang menjadi nabi yang bukan keturunan yahudi,padahal semuanya nabi-nabi datang dari keturunan yahudi. Komentar anda sangat saya tunggu, monggo

    BalasHapus
    Balasan
    1. “siapakah yang berkata di ayat alquran itu? Allah atau muhammad sendiri?”
       Seluruh ayat dalam Al-Qur’an adalah firman Allah Ta’ala, bukan kata2 Nabi Muhammad SAW. Mustahil Rasulullah SAW yang seorang buta huruf bisa menulis Al-Qur’an, bisa mengetahui sejarah Nabi Musa a.s, Nabi Isa a.s, dan nabi2 lainnya, dan bisa menulis kalimat2 indah dalam sastra Arab. Karena Nabi Muhammad SAW buta huruf, maka itu menjadi bukti nyata bahwa tidak ada satu pun ayat dalam Al-Qur’an yang merupakan karangan beliau. Ayat2 Al-Qur’an 100% murni berasal dari Allah Ta’ala, silakan lihat Injil, Yesaya 29:12, “dan ketika kitab itu diberikan kepada dia yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia menjawab: "Aku tidak dapat membaca."
       Allah lah yang meletakkan firman-Nya di lidah Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang telah disampaikan oleh Yesus Kristus dalam Injil – Yohanes 16:12-13, “Masih banyak hal yang harus kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran, sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
      “jika benar muhammad adalah nabi dan rasul allah sudikah anda sebutkan dimana ada nubuatnya”
       Yohanes 14:16
       Yohanes 14: 26
       Yohanes 15: 26
       Yohanes 16: 7
       Yohanes 16: 12-13
       Yesaya 29: 12
       Ulangan 18: 18
       Kisah Para Rasul 3: 22
      “darimanakah aquran tahu bahwa Isa almasih tidak disalib, tidak mati dan bukan Tuhan padahal injil ada jauh sebelum alquran ada kira-kira 600 tahun jaraknya.”
       Yang membuat Al-Qur’an adalah Allah Ta’ala, karena yang membuat Al-Qur’an adalah Tuhan Yang Maha Mengetahui maka di dalam Al-Qur’an terdapat ilmu tentang sejarah, baik sejarah yang usianya ratusan tahun maupun ribuan tahun sebelum Al-Qur’an diturunkan. Tak hanya itu, di dalam Al-Qur’an juga mengandung ilmu tentang masa depan. Itulah bukti yang nyata dan tak terbantahkan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah Ta’ala.

      Hapus
    2. “mengapa hanya muhammad saja yang menjadi nabi yang bukan keturunan yahudi, padahal semuanya nabi-nabi datang dari keturunan yahudi.”
       Allah Ta’ala berkehendak mengalihkan garis kenabian dari bangsa yahudi ke bangsa arab karena bangsa yahudi memiliki beberapa sifat yang kurang disenangi Allah, antara lain:

      “”Suka Mengingkari dan Membunuh Sebagian Nabi””

      Bangsa yahudi adalah bangsa yang paling keras kepala di dunia. Nabi2 diutus Allah kepada bangsa yahudi dengan tujuan jika bangsa yahudi yang dilebihkan ini semuanya bisa ber-tauhid kepada Allah, maka dari bangsa yahudi-lah agama Allah akan menyebar ke seluruh dunia, tetapi hal itu tidak terjadi karena bangsa yahudi suka mencelakai bahkan membunuh sebagian nabi.

      “Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israel, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh”. (TQS Al-Ma’idah [5] : 70)

      “... Lalu ditimpakanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas”. (TQS. Al-Baqarah [2] : 61)

      Para Nabi yang diutus oleh Allah pun bahkan melaknati sifat Bangsa Israel ini, mereka (semua Nabi) merasa bahwa umat yang mereka pimpin adalah umat yang susah diatur.
      “Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israel dengan lisan Daud dan Isa putra Maryam (Yesus). Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.” (TQS. Al-Ma’idah [5] : 78)


      “”Selalu Ingkar kepada Allah dan Berpikiran Materialistik””

      Bangsa Israel adalah bangsa yang cenderung berpikir secara materialistik daripada ruhiyah. Mereka selalu ingin bukti bahwa Tuhan itu ada, dan baru percaya jika Tuhan dapat dilihat dengan mata kepala mereka sendiri. Mereka meyakini yang terlihat dan Tuhan bagi mereka harus dapat dilihat biar mereka yakin. Makanya mereka menjadi musyrik dengan mengangkat anak lembu sebagai sembahan.

      “Dan (ingatlah), ketika Kami berjanji kepada Musa (memberikan Taurat, sesudah) empat puluh malam, lalu kamu menjadikan anak lembu (sembahanmu) sepeninggalnya dan kamu adalah orang-orang yang lalim”. (TQS. Al-Baqarah [2] : 51)

      Saat Yesus ada pun mereka meminta bukti dari Yesus, lihat Yohanes 10 : 24, “Lalu orang-orang Yahudi mengelilingi Dia (Yesus) serta bertanya kepadanya “Jikalau engkau ini Kristus, Katakanlah kepada kami dengan terus terang”. Lalu Yesus menjawab dalam Yohanes 10 : 25 “Maka jawab Yesus kepada mereka, “Aku sudah katakan itu kepadamu, tiada kamu percaya; segala perbuatan yang aku lakukan atas nama Bapaku, Ia itulah yang menyaksikan dari halku”.


      “”Suka Mengubah Kitab Allah””

      Mungkin anda akan bertanya mengapa harus banyak kitab dari agama samawi dari Zabur, Taurat, Injil dan Al-Quran. Hal itu terjadi karena bangsa yahudi suka mengubah kitab Allah. Seandainya tidak pernah diubah-ubah, tentu Kitab Allah hanya satu saja. Alhamdulillah Al-Quran sebagai kitab penyempurna dan terakhir selalu gagal diubah oleh orang-orang yang ingin mengubahnya.

      “Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.” (TQS. Al-Baqarah [2] : 79).

      “Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: “Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah”, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui”.(TQS. Ali Imran [3] :78).

      Hapus
    3. Cakrawala Logika
      HEBAT KALI ALLAH MENULIS SEMUA YA
      DASAR MUHHAMAD PENIPU
      ALLAH ITU TIDAK PERNAH MENULIS
      NGARANG SAJA KAU
      DI MANA AL QURAN TERTULIS BAHWA ALLAH MENULIS?
      JAWABANNYA GAK ADA IDIOT/SESAT

      Hapus
    4. Semoga Allah Ta'ala memberi hidayah iman dan Islam kepada anda.

      Hapus
    5. Mengenai Yohanes 14:16 Yohanes 14:16 (TB) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain,supaya ia menyertai kamu selama-lamanya.
      Pertanyaannya: adakah Muhammad hidup selama-lamanya?
      Anda mengutip isi Alkitab tapi memotong ayatnya agar membenarkan pendapat anda.
      Tetapi ada satu ayat yang berkata: Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: ‘Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.

      Hapus
    6. “Mengenai Yohanes 14:16 Yohanes 14:16 (TB) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain,supaya ia menyertai kamu selama-lamanya.
      Pertanyaannya: adakah Muhammad hidup selama-lamanya?”

      -------->>>>> Coba anda baca lagi kalimatnya baik-baik, pelan-pelan, kutip sesuai tulisan aslinya dalam Alkitab, jangan diedit. Huruf kapital biarkan ditulis dengan huruf kapital, jangan diganti dengan huruf kecil. Ini saya tuliskan kembali sesuai isi Alkitab, dan tidak saya edit huruf kapitalnya. Perhatikan:

      “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,”

      Kita rinci subyek dalam kalimat tersebut:
      Aku = Yesus
      Bapa = Allah
      Ia = Allah

      Jadi, kalau kita tulis ulang kalimatnya, lalu sesuaikan dengan subyek yang dimaksud, maka kalimatnya akan menjadi seperti ini:

      “Yesus akan minta kepada Allah, dan Allah akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Allah menyertai kamu selama-lamanya,”

      Jadi, yang dimaksud dengan menyerta selama-lamanya adalah Allah bersama manusia selama-lamanya. Bukan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam hidup selama-lamanya.

      --------------------------------------------------------------------------------------------------------------

      “Anda mengutip isi Alkitab tapi memotong ayatnya agar membenarkan pendapat anda.”
      ----->>>>>>>>> Saya mengutip Alkitab apa adanya, tidak saya edit satu huruf pun. Huruf kapital saya biarkan tertulis huruf kapital, tidak saya ganti jadi huruf kecil. Bagian mana dari Yohanes 14 : 16 yang saya potong? Ga ada, saya ga potong satu huruf pun. Silakan dicek lagi.

      --------------------------------------------------------------------------------------------------------------

      “Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: ‘Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.”

      ----->>>>>>> yaa,, yang anda maksud adalah Wahyu 22:18-19

      Dalam ayat tersebut, Yohanes menyatakan bahwa Allah melarang manusia menambah-nambah atau mengurang-ngurangi ajaran yang asli yang disampaikan oleh Yesus. Ayat tersebut lebih tepat ditujukan kepada Paulus, karena Paulus yang manambah-nambah dan mengubah ajaran Yesus.

      Yesus bersabda, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Yohanes 17 : 3)

      Jelas di situ Yesus menyatakan bahwa Yesus adalah utusan Allah. Tapi lalu Paulus menambah bahkan mengubah ajaran Yesus. Paulus menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan.

      “Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Sostenes, saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita.” (1 Korintus 1 :1-2)

      Di situ jelas tertulis, Paulus mengaku-ngaku sebagai Rasul, padahal bukan. Rasul Allah adalah Yesus, bukan Paulus.

      Hapus
  2. alhamdulillah jawaban yg bagus

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah.....jawaban yang tepat dan lengkap....dan sangat mengena

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah.....jawaban yang tepat dan lengkap....dan sangat mengena

    BalasHapus
  5. Nubuatan Muhammad dalam Imjil itu adalah omong kosong, sebab menurut saya moralitas Muhammad jauh di bawah Yesus.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...