Senin, 12 Juni 2017

Menjawab Pertanyaan dari Akun Bambang Susilo (1)

Bismillah,

Akun google dengan nama Bambang Susilo (BS) ini rajin sekali mengunjungi blog saya, membaca artikel dan komentar, serta berkomentar dan bertanya. Saya ucapkan terima kasih sebelumnya. Sebenarnya saya ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan BS secara langsung di kolom komentar. Tapi karena kalau saya jawab, jawabannya sangat panjang sekali, jadi saya pikir lebih baik saya buatkan artikel saja, biar lebih jelas. Pertanyaan dan komentar BS bisa dibaca di artikel berjudul "Agama Islam yang Paling Benar, Ini Buktinya!" 


Saat ini, kita tidak bisa mengetahui mana agama yang benar, hanya dengan mengandalkan saksi-saksi, karena tidak ada satu pun manusia di zaman sekarang yang menyaksikan secara langsung peristiwa sejarah, entah itu 1400 tahun yang lalu, atau pun 2000 tahun yang lalu. 

Bagaimana anda bisa mengatakan bahwa kata-kata Petrus, Matius, atau Paulus itu benar sementara anda tidak pernah bertemu dengan mereka secara langsung? Anda mendapatkan informasi tentang Yesus, Petrus, Matius, Paulus, dll tentu berdasarkan catatan sejarah. 

Nah, catatan sejarah itulah yang perlu kita selidiki, apakah sesuai atau tidak dengan fakta ilmiah jika diuji dengan kaidah atau metode ilmiah. 

Agama yang benar, dapat dilihat dari kitabnya, apakah terdapat kontradiksi atau tidak antara ayat yang satu dengan ayat yang lain, sesuai tidak antara bunyi ayat dengan ilmu pengetahuan atau sains modern. 

Al-Qur’an adalah satu-satunya kitab suci yang memenuhi kedua syarat itu, tidak ada kontradiksi antara ayat yang satu dengan yang lain, dan beberapa ayatnya sangat sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan atau sains modern. Dengan demikian, maka jelaslah bahwa Al-Qur’an adalah kebenaran absolut, dan agama Islam yang paling benar. 

Bagi anda yang beragama Kristen, tentu meyakini isi Alkitab. Kenabian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sudah dinubuatkan dalam Alkitab, silakan lihat Ulangan 18 : 18,  
“Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.” (Ulangan 18 : 18) 

Dalam ayat di atas, Tuhan berbicara kepada Musa ‘alaihi salam bahwa Dia akan mengirimkan seorang nabi,yang mirip seperti Musa, dan buta huruf. Kalau nabi yang dimaksud bisa membaca dan menulis, tentu Tuhan akan meletakkan firman-Nya di jari nabi tersebut, bukan dalam mulutnya. Tapi Tuhan berkehendak meletakkan firman-Nya di mulut nabi tersebut, maka itu berarti nabi yang dimaksud ayat tersebut adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tidak bisa membaca dan menulis. 

“Seperti engkau ini”, maksudnya seperti Nabi Musa ‘alaihi sallam, siapa lagi yang mirip Nabi Musa kalau bukan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi Muhammad dan Musa sama-sama dilahirkan dari hasil perkawinan seorang ayah dengan seorang ibu, sama-sama tidak diasuh oleh ibu sejak kecil, dan sama-sama membawa hukum baru. 

Nubuat tentang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tidak bisa membaca dan menulis diperkuat lagi dalam Yesaya 29 : 12 

“dan apabila kitab itu diberikan kepada seorang yang tidak dapat membaca dengan mengatakan: "Baiklah baca ini," maka ia akan menjawab: "Aku tidak dapat membaca." (Yesaya 29 : 12) 

Jadi, semakin jelas bahwa Yesus sendiri yang mengabarkan bahwa Nabi berikutnya yang diutus oleh Allah Ta’ala setelah Yesus pergi adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tak perlu saksi lagi, Yesus langsung yang bersaksi. 

Bagaimana Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bisa menulis sendiri Al-Qur’an? Beliau tidak bisa membaca dan menulis, tidak mengenal huruf. Jadi, Al-Qur’an itu tidak ditulis oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi merupakan kumpulan firman-firman Allah Ta’ala yang disampaikan lewat lisan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian dicatat oleh para sahabatnya, dan dibukukan agar tidak hilang ditelan zaman. 

Kembali ke pertanyaan Pak BS, saya jawab satu per satu ya pertanyaannya. 

BS: 
1. Kapan dan dimana: YHWH (TUHAN) ALLAH Yang Telah ber firman kpd Musa dan yg dipercayai oleh Bani Israel (spt tertulis di QS 10:90) ..... mengangkat Muhamad menjadi nabi? Apa dan Mana Bukti ayat Alkitab-nya ? 


Penjelasan saya: 

Al-Qur’an Surah Yunus ayat 90 adalah tentang kisah Fir’aun yang hampir tenggelam di Laut Merah, Allah Ta’ala berfirman: 

“Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)." (TQS. Yunus [10] : 90) 

Perlu diketahui bahwa yang namanya kitab suci, berbeda dengan buku-buku sejarah. Kitab suci hanya menampilkan sekelumit saja dari berbagai peristiwa sejarah sebagai peringatan bagi manusia agar tidak mengulangi kesalahan nenek moyangnya di masa lalu, serta tidak menyertakan secara detil hari, tanggal, bulan, tahun dan tempat kejadian. 

Kalau kitab suci menampilkan data detil semua peristiwa sejarah, tentang kapan dan dimana, maka 600 halaman atau 300 lembar kertas tidak akan cukup untuk membuat sebuah kitab suci. Bisa jadi kitab suci itu terdiri dari 2 juta lembar kertas. Tentu tidak demikian. 

Silakan lihat Ulangan 18 : 18 dan Yesaya 29 : 12, itu bukti Allah yang mengangkat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi nabi. 


BS: 
2. Siapa dan Mana Bukti ayat Alkitab nya, bhw : Ada Nabi-2 /Rasul2 Asli Israel yg menjadi Saksi nya? 


Penjelasan saya: 

Orang-orang Kristen seringkali mempertanyakan saksi-saksi seputar kenabian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Padahal mereka mempercayai semua kisah-kisah dalam Bible walaupun tidak semuanya mempunyai saksi-saksi manusia. 

Seperti kisah Yesus yang dicobai oleh Iblis dengan dibawa ke bubungan Bait Allah sampai dibawa ke atas gunung yang sangat tinggi (Matius 4:5-8). 

Kisah itu dipercayai kebenarannya oleh orang-orang Kristen padahal tidak ada seorang saksi pun yang melihatnya. 

Atau contoh lain, kisah bangkitnya Yesus dari kubur. Orang pertama yang mengunjungi makam Yesus hanya menemukan makam Yesus telah kosong. Orang-orang Kristen percaya Yesus telah bangkit dari kubur walaupun tidak ada saksi yang melihat bagaimana Yesus bangkit keluar dari kubur. 

Jadi sepertinya orang-orang Kristen ini punya standard ganda, buat Kristen tak perlu saksi-saksi untuk membuktikan kebenaran tertentu, tapi buat Islam harus ada saksi-saksinya. 

Kalau pun anda masih memaksa untuk mendatangkan saksi, okelah, ada dua Nabi dan Rasul Allah (mereka asli Israel) yang terkait dengan nubuat kenabian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, yakni Nabi Musa ‘alaihi salam (lihat Ulangan 18 : 18) dan Nabi ‘Isa ‘alaihi salam (lihat Yesaya 29 : 12). 


Bersambung...



Artikel Terkait Bambang Susilo ,Injil

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...