Setiap wanita pasti ingin masuk surga, tapi tentu untuk bisa
masuk surga setiap wanita muslimah harus mengenakan pakaian sesuai ketentuan
yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala. Ada 13 kriteria pakaian yang harus
diperhatikan dengan baik oleh semua muslimah.
1.
Menutup aurat
Aurat wanita adalah seluruh tubuhnya
kecuali wajah dan telapak tangan. Maka pakaian wanita harus menutupi seluruh
tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Telapak kaki wanita juga aurat loh,
jadi harus ditutupi juga.
2. Tidak
Tipis dan Tembus Pandang
Pakaian muslimah tidak boleh tipis dan
tidak boleh tembus pandang. Kalau tipis dan tembus pandang, sama aja dengan
telanjang.
3. Tidak
menampakkan bentuk lekuk tubuh
Pakaian muslimah harus longgar dan tidak
ketat, sehingga tidak menggambarkan bentuk lekuk tubuh.
4. Tidak
diberi banyak hiasan
Pakaian wanita tidak berfungsi untuk
berhias, tetapi untuk menutup perhiasan wanita. Pakaian yang benar adalah yang
tidak diberi atau dihiasi dengan gambar bunga, pernak-pernik berwarna-warni, termasuk
lambang partai politik. Allah Ta’ala
berfirman, “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu ber-tabarruj seperti orang-orang jahiliyyah
pertama.” (TQS. Al-Ahzab [33]: 33). Tabarruj
adalah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta
segala sesuatu yang mestinya ditutup karena hal itu dapat menggoda kaum lelaki.
5. Tidak
ada gambar makhluk bernyawa (manusia dan hewan)
Gambar makhluk juga termasuk perhiasan.
Jadi hal ini sudah termasuk dalam larangan ber-tabaruj sebagaimana yang disebutkan dalam kriteria ke-4 di atas.
Ada pula dalil lain yang mendukung hal ini. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki rumahku, lalu di sana ada kain yang
tertutup gambar (makhluk bernyawa yang memiliki ruh). Tatkala Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam melihatnya, beliau langsung merubah warnanya dan menyobeknya.
Setelah itu beliau bersabda, “Sesungguhnya manusia yang paling keras siksaannya
pada hari kiamat adalah yang menyerupakan ciptaan Allah.” (Diriwayatkan oleh
Ibnu Abi Syaibah dan ini adalah lafazhnya. Hadits ini juga diriwayatkan oleh
Bukhari, Muslim, An Nasa’i dan Ahmad)
6.
Tidak diberi parfum atau wewangian
Abu Musa Al Asy’ary berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wanita mana saja yang memakai
wewangian, lalu melewati kaum pria agar mereka mendapatkan baunya, maka ia
adalah wanita pezina.” (HR. An Nasa’i, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad. Syaikh Al
Albani dalam Shohihul Jami’ no. 323 mengatakan bahwa hadits ini shohih).
7. Tidak
menyerupai pakaian pria atau pakaian non muslim
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat kaum pria yang menyerupai kaum wanita
dan kaum wanita yang menyerupai kaum pria.” (HR. Bukhari no. 6834). Zaman
sekarang banyak sekali pakaian wanita yang menyerupai pakaian pria. Sampai kadang
kita ga bisa lagi bedain mana cowok dan mana yang dan mana yang cewek karena keduanya sama-sama make celana panjang.
8.
Tidak menggunakan pernak-pernik atau
simbol orang kafir seperti salib
Diqroh Ummu Abdirrahman bin Udzainah berkata,
“Dulu kami pernah thowaf di Ka’bah bersama Ummul Mukminin (Aisyah r.a.), lalu
beliau melihat wanita yang mengenakan burdah yang terdapat salib. Ummul
Mukminin lantas mengatakan, “Lepaskanlah salib tersebut. Lepaskanlah salib
tersebut. Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat
semacam itu beliau menghilangkannya.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan
bahwa hadits ini hasan). Ibnu Muflih dalam Al Adabusy Syar’iyyah mengatakan,
“Salib di pakaian dan lainnya adalah sesuatu yang terlarang. Ibnu Hamdan
memaksudkan bahwa hukumnya haram.”
9.
Bahan pakaian harus suci dan halal
Bahan pakaian yang suci maksudnya yang terbebas
dari berbagai bentuk najis. Sedangkan bahan pakaian yang halal maksudnya yang diperoleh
dari jalan yang halal seperti hasil jual beli atau hadiah dari orang lain,
bukan bahan pakaian hasil berbuat zolim seperti mencuri atau merampok.
10. Pakaian
tidak menunjukkan kesombongan
Pakaian yang baik dan benar adalah
pakaian yang tidak ditujukan untuk memamerkan kekayaan atau menyombongkan diri
di hadapan orang lain.
11. Tidak
berkesan pemborosan
Pakaian yang sederhana tentu lebih baik
bagi muslimah daripada pakaian yang njelimet,
mahal, dan boros.
12. Bukan
pakaian yang meniru pakaian ahlu bid’ah
Pakaian ahlu bid’ah maksudnya pakaian yang digunakan hanya pada momen-momen
tertentu saja dan hal itu dijadikan sebagai bagian dari ibadah kelompok
tertentu seperti mengharuskan memakai pakaian berwarna hitam ketika mendapat musibah
sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Syi’ah Rofidhoh pada wanita-wanita mereka
ketika berada di bulan Muharram. Bagi muslimah, kalau mau menggunakan pakaian
berwarna hitam ya tidak perlu menunggu ada kematian seseorang. Kan bisa dipake
setiap hari.
13. Bukan
pakaian untuk mencari popularitas
Abdullah bin ‘Umar berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengenakan
pakaian syuhroh di dunia, niscaya
Allah akan mengenakan pakaian kehinaan padanya pada hari kiamat, kemudian
membakarnya dengan api neraka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah. Syaikh Al Albani
mengatakan hadits ini hasan). Pakaian syuhroh
maksudnya pakaian yang paling mewah sehingga terlihat sangat mencolok, atau bisa
juga pakaian yang paling kere alias kumuh sehingga pemakainya terlihat sebagai
orang yang zuhud.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.” (TQS. At-Tahrim [66]: 6)
Semoga Allah Ta’ala memberi taufik kepada kita semua dalam
mematuhi setiap perintah-Nya dan menjauhi setiap larangan-Nya.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar